Kamis, 01 Juli 2010

Artca dan Gn. Raung Beserta Dengan Misterinya..

Dari beberapa posting yang udah pernah gw baca mengenai gunung raung, dibalik dari keindahaan alamnya yang luar biasa indahnya tersimpan juga misteri. Apa yang sebenarnya terjadi di gunung tersebut?? hal tersebut menambah adreanlin bagi para pendaki saat menapakan langkahnya di gunung tersebut, mau tau lebih lanjut cerita seru apa yang telah kami alami selama perjalan di gunung raung??? jangan kemana - kemana, tetap pada layar kompi anda.. haahaa.. cekidot gan... 

Jakarta Selasa, 30 Juni 2010

Waktu ditempat ini kenapa terasa sangat lama sekali y, huff...  sambil menggela nafas.. -__-
Padahal gw laper bangt, pengen buru” jarum jam yang kecil tepat berada di tengah angka 12,, MAKANNNN SIANNNG.. 

Disela bekerja, ketika load pekerjaan tidak terlalu menyita waktu. Rutinitas di Lakukan seperti biasa dengan fokus memandang layar monitor tetapi fikiran entah berada di man, mungkin masih tertinggal dalam pertualangan di gunung raung selama sepekan lau, dan ga jarang gw pun sering terlihat senyam - senyum sendiri saat mengingat semua kejadiaan dalam perjalanan itu.. heheh

Ga kerasa waktu memang cepat sekali berlalu...
Masih teringat jelas beberapa jam yang lalu.. gw masih harus berputar otak dan berdoa.. semoga kereta yang mengantarkan gw dari solo jebres menuju st. Jatinegara tiba dengan aman dan tepat waktu.. coz hari ini gw harus kerja demi sesuap nasi dan segenggam berlian..he, lebih tepatnya Big Boz di tempat gawa udah nanyaain keberadaan gw, "Loh kemana si Anom, Ga masuk Kerja lagi dia?..." he... Piss :)

setibanya di st. Jatinegara jam 08.20 pagi.. cuzzzzttt.. langsung aja gw cabut meninggalkan sebagian sehabat Artca yang berniat akan turun di st. Tanah Abang. Waktu masuk kerja udah tinggal 10 menit lagi, tanpa banyak mikir lagi langsung aja gw bergegas keluarkan kemeja panel dan celana jins panjang ”untung masih layak pakai” beuhh... ajibb... baru aja gw buka tuh keril langsung keluar asap ijo... tenggggg..... seketika pengunjung st. Jatinegara pingsan semua.. he

Setelah mengganti busana untuk bekerja, sedikit mencari informasi sama penjaga toilet umum, moda transportasi apa yang cepat dan murah yang dapat mengantarkan gw sampi di tempat gawean yang lokasinya di daerah Tebet, melihat kondisi jakarta yang macetnya sudah mencapai batas stadium 5 maka transportasi menggunakan angkot di tiadakan dalam agenda u/ sementara, ternyata ada 2 pilihan, ojeg apa bajaj. 
klo ojek sekitar 15ribuan klo bajaj 20ribuan.. ujarnya seperti itu... yo wes apa aja lah yang penting gw cepet smpe kantor..

Setelah beberapa menit waktu terbuang untuk menunggu pak tua penjaga toilet umum mencari ojek yang akhirnya ga dapat, doi merekomendasikan gw u/ naik bajaj aja, ya sudahlah mahal sedikit tidak menjadi permasalahan, yang menjadi prioritas utama saat ini adalah kembali bekerja, setelah bernegoisasi dengan tukang bajaj akhirnya dengan harga Rp. 15ribu gw diantar sampai tempat tujuan, ini dia yang berkesan buat gw saat menggunakan alat transportasi  umum, secara ini merupakan kali pertama gw baik bajaj selama berpuluh - puluh tahun hidup di jakarta, untungnya semasa hidup gw udah pernah naek oplet... "merasa jadi rakyat jakarta seutuhnya.. he.."

Didalam perjalanan menuju kantor tempat gw gawe... masih terasa lelah dan masih teringat jelas hari – hari dimana lebih dari seminggu full gw menghabiskan waktu bersama kawan – kawan gw.. meninggalkan semua rutinitas yang sudah mulai mebosankan... berpetualang membuang semua kepenatan dan kesumpekan, berbagi rasa dan apapun yang kita punya untuk perjalanan ini..

Ninja Konohagakure..  :)
Okelah Kalau Begitu, sebelum melanjutkan cerita tentang pendakian ini, ada baiknya gw perkenalkan terlebih dahulu sahabat Artca satu persatu, berurut dimulai dari sebelah kiri anda ya bro.., gadis yang bersandar di pohon pinus yang memakai baju biru ke hijauan adalah putrimochie, selanjutnya gadis yang menggunakan belang - belang yang berdiri di sampingnya putri adalah santi, kemudian laki - laki yang di tengah yang memakai kaos putih adalah amet (ayah / Team Leader / Spirit of Artca... He..), kemudian ada gw sendiri venim yang mengenakan baju hejo tepat berada di sampingnya amet, laki - laki  yang mengenakan Carrier (keril) tepat di samping gw itu londo dan di bawahnya yang sedang duduk adalah landa, laki - kali paling ujung barat 
 adalah ari, dan yang terakhir adalah fotografer ucup markucup 

Pada Kesempatan kali ini gw dengan sahabat Artca akan melakukan pendakian ke gunung Raung.., gunung raung..??? dimanakah gunung raung itu berada??? okelah gw akan jelaskan secara singkat mengenai gunung raung. secara pemetaan, gunung raung berada di pulau Jawa, Indonesia, lebih tepatnya berada di perbatasan kabupaten Jember - Bondowoso - Banyuwangi, provinsi Jawa Timur. Gunung tersebut memiliki ketinggian setinggi 3.332 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut), Terdapat 2 jalur pendakian di gunung ini, jalur Kali baru (green more) dan Jalur dari desa sumber Wringin. pada kesempatan kali ini Sahabat Artca akan mendaki dengan memilih jalur dari desa sumber wringin .


Tuh Gunungnya, Kalderanya gede yah, dalamnya sekitar 500M

Baikalah setelah sesi perkenalan dan kemana tujuan kami di jelaskan sebelumnya, selanjutnya adalah menceritakan apa saja yang telah kita alami selama pendakian gunung raung. 


Jakarta Sabtu 19 juni 2010

Perjalanan itu dimulai pada hari sabtu tangal 19 juni 2010, pendakian menuju gunung raung yang telah lama di rencanakan akhirnya tiba juga, segala persiapan untuk pendakian telah terkumpul 90 %. Sisanya di bawa masing” -masing oleh setiap tim. dikarenakan akses transportasi yang mudah, cepat dan murah menuju st. kota beos adalah KRL. Maka tim berkumpul di  rumah salah satu anggota tim yang tempat tinggalnya tidak jauh. Stasiun kereta yaiyu rumah santi tepatnya di pondok ranji.Setelah semua persiapan perjalanan telah selesai, pagi itu setelah sarapan tepat jam 09.00, sebelum menuju St. Beos. Kami berdoa untuk di beri keselamatan, kesehatan, perlindungan dari yang maha kuasa dalam perjalanan menuju gunung raung sampai kembali pulang ke jakarta

Pray before the journey begin

Jam 09.30 KRL membawa rombongan Artca dari St. pondok ranji menuju St. Kota Beos. Masih sekitar 2 jam lagi kami harus menunggu Kereta yang akan mengantar kami menuju Surabaya, sebagian dari kami ada yang menghabiskan sisa waktu untuk jalan” ke kota tua.. hanya sekedra untuk menghabiskan waktu yang tersisa dan mengabadikan momen dalam lembaran foto, sebagian ada yang pergi belanja logistik untuk di gunakan selama perjalanan. Dan gw lebih memilih untuk menjaga keril dan asyik mengisi sudoku... tapi pada kenyataanya setalah sepuluh menit berlalu gw udah terbang melayang tertiup angin bunga mimpi.. Zzzzz... Maklum Pelor.. Nempel Molor.. ha.. ^^
The Spirit Artca Tepar
Gaya dulu di kota tua


Ngebrong di St. Beos Kota nunggu kereta ekonomi datang 

Tepat jam 12.00 kereta gaya baru malam membawa rombongan Artca dari stasiun Kota beos menuju st wonokromo surabaya. Beberapa stasiun kereta telah terlewi tiba lah kami di stasiun Jebres.. tepat jam 23.00 salah satu anggota tim kami yang berasal dari solo sudah menungu kami, Setelah perjalanan 18 jam tibalah kami di st. Wonokroma surabaya, waktu tepat menunjukan 04.30 hari masih gelap tetapi suara ayat – ayat suci alquran dan solawat atas Nabi Muhamad sudah mulai terdengar mengantar datangnya subuh, kami pun sejenak beristirahat tepat di depan musolah yang mulai ramai di datangi orang untuk beribadah..


Surabaya, Minggu 20 Juni 2010

Perlahan sang surya pun menampkan dirinya... meskipun hari sudah mulai terang, suasa dingin masih menyelimuti kami... ini adalah salah satu waktu yang paling gw suka dari dulu, ketika pagi datang dan gw masih bisa merasakan dinginnya pagi dan menghirup dalam – dalam udara yang segar.. mmm.. tidak lama dari itu kami berbegas keluar stasiun wonokromo dan bersiap – siap untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir kami desa sumber waringin pos Pendakian, tetapi untuk menuju daerah tersebut kami harus melewati beberapa daerah yang jaraknya cukup jauh dan memakan banyak waktu.

Dengan menggunakan angkutan umum yang berwana hijau H2P yang bertarif 3000 / orang, Satu jam pun berlalu setelah meninggalkan st. Wonokromo, tibalah kami di terminal bungur asih purbaya, surabaya. Waktu menunjukan pukul 06.30 kami pun beristirahat dan berniat untuk mencari makanan untuk sarapan pagi, akhirnya dengan kesepakatan bersama soto pun menjadi menu sarapan pagi ini,


07.00am - Sarapan Soto + Teh Manis Hangat - Terminal Purbaya

Sejampun berlalu setelah membayar lunas semua soto yang telah kami makan, kami pun melanjutkan perjalan kembali, setelah memasuki ke dalam kawasan terminal kami pun mencoba mencari infomasi tentang bis apa yang langsung bisa mengantarkan kami menuju bondowoso… setelah mendapat informasi bahwa bis yang menuju bondowoso telah jalan sejam lalu dari petugas, kami pun merubah rute perjalan, demi mengejar waktu yang tersisa, akhirnya kami putuskan untuk menuju probolinggo terminal besuki terlebih dahulu kemudian di lanjutkan menuju bondowoso.

Rute Perjalanan Bus di Terminal Purbaya

07.30 kami pun meninggalkan st. Bungur asih purbaya, surabaya menuju probolinggo menggunakan bus dengan tarif Rp.12.000,- / orang, + 3jam perjalanan akhirnya sampailah kami di probolinggo kemudian kami lanjutkan kembali perjalanan menuju Bondowoso menggunakan bus dengan tarif Rp.14.000,- / orang. Tepat jam 1 siang kami telah sampai di teminal bondowoso perlajalan di lanjutkan menuju desa sukosari dengan menggunakan angkutan merah dengan tarif 5000 per orang.

angkutan umum ini yang akan mengantarkan kita menuju desa sukosari, tapi harap maklum jika kalian mengunakan jasa angkutan umum ini anda akan di hadapkn oleh kondisi yang kurang nyaman, knp..?? karna sepinya sewa, alhasil ketika kami menaiki angkutan ini kami harus terima nasib duduk dempet”an karena bukan orang aja yang masuk angkot ini tapi juga seluruh prabot dan bahan makanan.. eetttt dah..

setibanya kami di desa sokosari jam 14.30, dan sebelum melnjutkan kedesa sumber wringin beberapa teman artca membeli beberapa logistik yang belum lengkap untuk pendakian seperti beras, sayur, obat”an dll. Tepat jam 3 sore kami melanjutkan perjalanan kembali menuju desa sumber wringin
Menyusun keril 

tepat pukul 16.00 sore kami pun sudah tiba tepat di depan pos pendaftaran gunung raung, bangunan peninggalan belanda ini di jadikan pos pendaftaran dan menurut pengalaman kami, pos ini termasuk pos yang layak huni oleh manusia.. ha... karena memiliki beberapa fasilitas yang cukup nyaman di gunakanan oleh manusia... kamar mandinya gede bo... bisa berjam – jam di kamar mandi aj.. he..

Pas pendaftaran pendakian desa sumber wringin - bagus kan.. :)
Senja hari di Pos pendaftaran.. bangunan bekas milik belanda

Untuk menghemat waktu dan tenaga kami pun memesan makanan kepada ibu yang meninggali pos pendaftaran pendakian tersebut.. menu pertama kita ialah sebakul nasi liwet yang masih panas, tempe goreng sepering penuh, telor dadar, sayur lodeh dan tentunya sambel goreng.... hmmmm.. yuummiii... perbaikan gizi bo.. setelah 2 hari menjadi musafir kufur... haha..

Haripun semakin larut, senja kemerahan pun perlahan memudar di ufuk barat, kami pun telah memilih barang apa saja yang nantinya akan di bawa untuk pendakian, sisanya yang tidak di bawa akan di titipkan di pos pendaftaran, dalam heningnya magrib.. kami pun larut dalam imajinasi masing – masing... jam menunjukan 18.30 sebagian tim ada yang masih menjalankan ibadah solat magrib,, sebagian lagi yang telah menyelesaikan ibadah memilih untuk mengecek ulang segala persiapan pendakian,

tepat pukul 19.00 malam tim pun mengadakan musyawarah singkat untuk sekedar mengingatkan kembali bahwa tujuan utama melakukan pendakian ini ialah untuk menikmati dan menjaga alam, semua peraturan harus di taati, karena kita ketahui bahwa mendaki ialah suatu perjalan yang mempunyai banyak halangan dan kesatuan tim ialah hal yang utama,
setelah hal tersebut di pahami oleh setiap tim, kami pun tidak lupa memanjatkan doa untuk meminta pertolongan, keselamatan dan kemudahan dalam pendakian ini kepada tuhan pencita alam ALLAH SWT

Setelah musyawarat singkat yang di pimpin oleh ketua ”Ammet Lasso Artca” selesai dan kami pahami, kami pun menyalakan senter yang telah kami siapkan untuk pendakian malam ini dan seperti biasa ada ritual terakhir yang tek pernah kami lewatkan jika akan melakukan perjalanan, nyatukan seluruh tangan menjadi satu dengan hikmat dan penuh dengan semangat seluruh tim pun berteriak sembari menghentakan tumpukan tangan ke bawah,, NYOHME.... disambut dengan canda tawa... hahaha.. kami pun bersemangat sekali untuk melakukan perjalanan ini... ” padahal bentar lagi juga ngesot.com tuh.. he... surammmmm...

waktu menunjukan pukul 19.15 dengan penuh semangat 45 kami pun mengangkat keril masing – masing dan menyanggahkan kepundak kami.. hmmmm.... lumayan lah... dari pada lu manyun... ngeekkkk... kretek.. kretek.. he.. brangkat braderrr....

tujuan perjalanan malam ini ialah sampai pos pondok motor. Dimana dalam peta menunjukan informasi perjalan dapat di tempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam berjalan kaki. Dan jarak dari pos pendaftaran ke pos pondok motor ialah 7 Kilo... hmmmm... tim musyafir fukur hanya bisa tersenyum manis.. hehe

Sebenarnya ada 3 pilihan untuk bisa menuju pos pondok motor, pendaki bisa menggunakan jasa ojek atau mobil carteran, yang pertama ialah ojek 1 orang dikenakan biaya sebesar 35000 rupiah / motor, sedangakan untuk yang kedua ialah jasa mobil bak yang bisa mengantarkan pendaki menuju pos pondok motor yang di kenakan biaya 200000,- rupiah satu mobil.. hmmm.. nominal yang besar dan bukan main – main buat kaum duafa seperti kami.. akhirnya kami pun memilih yang ke tiga ialah jasa dengkul.. gratis bo... Cuma modal dengkul.. ntar klo udah ngerasa oglek... tinggal copot buang ganti dengkul baru... haha

30 menit kami berlalu dari pos pendaftaran kami masih melewati rumah penduduk, ladang tebu dan hutan produksi. kondisi jalan beraspal dan rusak serta berbatu, meskipun pada saat itu terang bulan, jalan yang kami lewati sangat gelap, mungkin di karenakan tinggi dan lebatnya pohon hutan produksi sehingga mengalingi jatuh sinar rembulan di jalan yang sedang kami lalui..

setelah kurang lebih 3 jam perjalanan kami pun tiba pada perbatasan ladang kopi dengan hutan pinus... fiuuhhhhh.. setelah mengatur nafas sejenak, kami pun segera bergegas membangun tenda, sesaat setela tenda selesai di bangun, kami pun mengatur shaf untuk tidur.. 15 menit setalh perbincangan santai kami pun pulas tertidur... mmmm... have nice dream.. hehe.. Cam Pertama kami.. ^_^


Raung, senin 21 juni 2010

waktu menunjukan pukul 5.30 pagi mentari pagi sudah mulai menampakan dirinya, Hoaaammmmm.. T_T.. masih ngantuk he.. menu pagi ini adalah sego liwet, tempe goreng.. sambel kecap.. sm sayur sop.. hmmmm.. mantab... setelah selesai makan kami pun siap” untuk membereskan pralatan dan mengepacknya ke keril masing”. Hari pun semakin terang dan waktu menunjukan pukul 9.00 pagi.. kami pun akhirnya melanjutkan perjalanan kembali. NYOHME teriakan tersebut akhirnya melepaskan kepergian kami.. 


Chef Londo lagi meracik makanan.. hehhe - camp malam pertama

menunnggu sarapan sambil gaya.. he..- cam malam ke dua

Pagi ini perjalanan kami melintasi hutan pinus 15 menit berlalu ternyata kami baru tiba di pos pondok motor... sedikit cerita tentang pos ini kenapa bisa di sebut oleh orang” sebagai pos pondok motor.. karena di tempat ini banyak di gunakan untuk petani manaruh hasil panen sayur seperti labu siam dan sadapan getah Pinus.. mobil pun masih bisa menuju ke tempat ini.. dan para petani biasanya menaruh motornya hanya sampai pos ini... dan selanjutkan untuk menuju tempat yang lebih tinggi mencari kayu bakar mereka akan berjalan kaki karena kondisi tanah yang tidak bisa untuk di lewati oleh kendaraan.. hhmmm.. begitu sey dari hasil pengamatan gw - hahaha.. 

Hutan Pinus 
Ninja Konohagakure,, hee


Yo wes kita lanjutkan perjalanan kembali. setelah kami melewati pos pondok motor kurang lebih 30 menit kami menemukan pertigaan.. dimana dalam peta pertigaan itu yang kearah kiri dan menanjak akan menuju ke gunung suket dan yang menuju ke kanan dan turunan itulah yang akan menuju ke gunung raung.. landscap pada rute ini mengingatkan gw akan perjalanan gunung argopuro tpatnya di danau taman hidup.. hutanya masih rimbun sekali.. banyak tumbuhan yang masih liar tumbuh besar di hutan ini.. bermacam jenis angrek, tumbuhan paku”, serta adenium tumbuh besar di sini.. hmm.. sungguh pemandangan yang sangat luar biasa, tetapi tetap saja ada oknum yang yang menebang pohon membuat miris ketika menyaksikannya -___-... 


Bersantai di bawah pohon rindang
Bersantai sejenak dalam perjalanan
Pembalakan Liar versi masyarakat sekitar - menyedikan


Tak terasa waktu pun telah menunujakan pukul 13.00 siang kami pun istirahat. Diantra semak“. Sang koki akhirnya membuka peralatan tempurnya. Lonsdo sang kufur corong full dalam perjalanan ini hasil masakan doi semua yang buat.. salut buat sang kufur corong.. ahahhhaaaahh.... DJ Solo..


Makan siang - jalur yang di dominasi oleh semak yang melingkar setinggi sekitar 2 meter 

Malam pun sebentar lagi akan tiba... pergerakan pun kami cepatkan hingga pada akhirnya kami memutuskan membuat camp karena hari semakin larut malam... kami tak tahu dimanakan lokasi kami berada saat ini.. tetapi yang jelas kami belum melewati pos pondok sumur.

Camp malam Kedua

Raung, selasa 22 Juni 2010

Tidur malam tadi rasanaya begitu singkat... pagi pun kembali tiba, jam 7.00 pagi seperti biasa Dj. Solo udah asik dengan mainanya... kompor, nasting, serta beberapa bahan logistik yang nantinya akan di racik untuk menu sarapan pagi ini... klo di liat dari gerak – geriknya kayanya doi mw buat kue dadar nie.. mmmm.. kaya apa yak rasanya... tapi yang namanya di utan apa aj asyik dah... ora urus seng penting mangan.. haha..


Chef Londo - menu dadar guling (darling),, hee

Lokasi di mana kami membuat tenda ini di kelilingi oleh pohon” besar, dan tepat di samping kami terdapat jurang yang tertutup semak.. mmmm.. dalem juga sey klo di liat”.. suasana yang nyaman ternyata membuat kami betah untuk berlama” di sini.. akhirnya tepat jam sebelas siang kami pun melanjutkan pendakian... aahahhaahaa,... parah.. NYOHME...

Packing Time
bersiap u/ melanjutkan mendaki
Tak lama kami mendaki + 15 menit dari tempat kami ngecamp kami pun tiba di pos pondok sumur... mungkin kita harus berjalan berhati – hati karena di sepanjang jalur ini terkadang terdapat jurang yang tertutup semak. Kondisi stamina dan kesehatan gw pd saat itu memang kurang baik... jadi terkadang tim yang sudah berjalan jauh di atas harus menunggu gw masih berjalan d belakang.. hehehe...

Rencana pada hari ini kami tidak akan melakukan pendakian melewati waktu magrib... dan akhirnya kami tiba di pos pondok demit setelah kurang lebih 5 jam perjalanan dari pos pondok motor.. hehehe... jam masih menunjukan pukul 16.00 sore.. tendapun telah kami dirikan.. setelah keadaan telah tenang akhirnya kami pun membuat api ungun.. mmmm... like this.. hehee.. 

Sahabat Artca merakit Tenda - Camp malam ke tiga


Buat api ungun di samping tenda - camp malam ke tiga

Beberapa cangkir teh pas dan coffee beserta dengan cemilanya menghantarkan kami menuju senja... hmmm.. sesekali kami merasa perih di mata karena api ungun yang telah kami buat asapnya mengenai mata kami.. kami pun duduk berdekatan.. tepat di sekeliling kami.. terdapat pemandanga yang indah sekali... dari balik pohon pinus besar yang berada di antar kami, kami dapat melihat indahnya gunung semeru, bromo dan tentunya pegunungan argopura.. mmmmm... hal tersebut menambah kebagian kami.. 

Hari pun semakin larut senja di ufuk barat pun memerah kelam tertelah oleh sang penguasa waktu. Malam ini cerah sang dan sang rembulanpun tak sendiri, kini dia hadir bersama benda langit lainya yang dapat dengan jelas kami saksikan kilaunya bintang berserakan di angkasa menaungi kami Meski udara gurung semakin dingin yang membuat kami menggigil,, kebersamaan ini menghangatkan kami dalam canda dan tawa kami menghabisi malam ini bersama.. sesekali kami pun menceritakan apa yang kami ketahui, kami pun saling menceritakan apa yang ketebukaan, tak jarang kami pun saling ngecengin satu di antara yang lainya dan hal itu memebuat kami sangat dekat... Hehehe J

Ini lah saat dimana gw merasa bahagia.. meski peluh harus bercucuran, lelah kami memikul beban di bahu.. sepercik doa untuk tuhan lirih terucap dalam hati.. akan kah gw merasakan ini lagi di masa yang akan datang, menghabiskan waktu bersama kalian sahabat sejati.

Camp malam ke tiga - Pos Pondok Demit

Raung, Rabu, 23 juli 2010

Pendakian pun kami lanjutkan pukul 9.00 pagi.. setalah selesai merapihkan probot lenong ke keril dan sarapan pagi. Kami pun dengan semangat membara berteriak dengan keras NYOHME... kami pun pergi meninggal pos pondok demit... kondisi kesehatan gw saat itu bener – bener parah... 1 jam pendakian... gw udah mulai merasakan pusing dan mual.. pergerakan pun semakin lambat... lutut pun memanas. Setelah sekian waktu mencoba untuk menahan mual akhirnya muntah lah apa yang bisa di muntahkan dari dalam perut... tak banyak yang bisa di keluarkan dari dalam perut, hanya air saja yang bisa gw muntahkan.. gw mencoba untuk mempertahankan tubuh gw dengan memegang batang pohon pinus besar yang telah tumbang di depan gw.. dan hal itu membuat gw merasakan panas di kepala dan akhinya ambruk lah gw di antara ilalang” tua yang mulai menguning.. nafas pun terengah – engah sesak... fiiuuhhh...

Akhirnya gw hanya bisa berbaring lemas dan menatap kosong langit biru diantara ilalang yang telah tua di sebelah batang pinus besar yang telah tumbang. Mencoba menstabilkan pernafasan, gw pun mengangkat badan gw untuk duduk bersender di batang pinus besar yang telah tumbang... hos.. hos.. hos.. ternyata memang lemah sekali keadaan gw saat itu.. untuk berdiri saja gw merasakan pusing dan gemetar di bagian lutut.. akhirnya gw memutuskan untuk istirahat sejenak menunggu bala bantuan datang.. hehehe..

Hembusan angin gunung lembut menyapu wajah gw dingin... hari pun meninggi, tempat ini berdebu hal tersebut menandakan bahwa hujan sudah beberapa hari tidak turun di tempat ini. Sementara persedian air pun menipis tiap harinya.. 30 pun menit berlalu dan akhirnya tim rescue datang menjemput gw amet dan londo hehehee... tengkyu brader...

Akhirnya londo yang membawa keril gw dan amet berjalan menemani gw menuju tim yang sedang menunggu kami... hehehe... tu orang bedua emang robot gunung dah.... setelah kami tiba di tempat tim menunggu kami... amet dan londo akhirnya melanjutkan pendakian... dan gw sejenak di berikan pertolongan pertama karena keril yang gw bawa menyumbat aliran peredaran darah menuju lengan akibatnya gw pun kesemutan dan tidak bisa menggerakan ke dua tangan gw.

Dengan berjalan pelan” akhirnya kami dapat menyusul ammet dan londo yang telah mendaki terlebih dahulu untuk mencari tempat ngecamp... kondisi tempat di mana kami berada saat ini terdapat kontur tanah yang lebab dan empuk mungkin karena tempat ini banyak berguguran daun pohon pinus yang telah tua, kami memutuskan u/ membangun tenda, sebelu mendirikan tenda kami pun harus bekerja terlebih dahulu untuk meratakan tanah sebelum membangun tenda karena kami tepat berada di punggung gunung yang sebelah kanan kami terdapat jurang yang cukup dalam dan berbatu cadas...sementara di sebelah kiri kami terdapat lembah yang banyak di tumbuhi semak belukar...

Dari tempat di mana kami membangun tenda.. puncak gunug raung sudah jelas terlihat... sungguh luar biasa sekali pemandangan ini.. dari tempat kami berada kami dapat menyaksikan betapa besarnya kaldera gunung raung sehingga terlihat seperti piramid batu cadas menembus awan mungkin itu yang di sebut puncak sejati... tidak lama setelah kami membangun tenda datanglah 1 tim lagi untuk menuju puncak raung.. mereka mengenalkan diri sebagai anak tim jejak.. ternyata salah satu dari teman kami telah mengenal mereka... mereka pun memutuskan utuk mendaki lebih tinggi lagi..

Camp malam ke empat - tuh lia puncaknya udah keliatan...

Waktu menunjukan pukul 16.00 sore.. tetapi suasanya sudah mulai dingin tak jarang kabut turun menutupi pemandangan kami... tak lama gerimis pun datang.. kami senang sekali dengah hal tersebut.. karena persedian air kami semakin sedikit... kami pun membuat penampungan air hujan dengan menggunakan poncol dan akhirnya 1 drigen air kami dapatkan dari hasil tampungan air hujan... di karenakan grimis kami pun lebih banyak menghabiskan waktu di dalam tenda.

Menyambut Senja dan momen ini di jadikan PDKT oleh sahabat Artca.. hahahah.. siapakah dia??? 


Terjadi hal yang kurang enak di tempat ini ketika malam hari khususnya gw pribadi.. gw mengalami mimpi yang sama selama 2 kali. Sampai hal tersebut membuat gw khawatir dan takut.. dan berdoa semoga hal tersebut tidak terjadi.. dan beberapa teman gw juga mengalami mimpi yang sama dengan gw... dan akhirnya gw pun mencoba untuk menenangkan diri dan kembali tidur..

Camp Malam Ke empat

Raung, Kamis 24 juni 2010

Sang mentari pun kini kembali membangunkan kami, udara dingin masih menyelimuti kami, setelah makanan telah matang kami pun bersiap untuk menuju puncak.. tapi tidak dengan gw.. gw lebih memilih untuk tetap stay di sini.. bahkan sempat gw berfikir untuk turun.. mungkin karena mimpi tersebut hati gw jadi bimbang... setelah beberapa menit berdiskusi keputusan akhir tetap mereka melanjutkan pendakian sementara gw menunggu mereka di tenda ini sendirian.. mmmm... pukul sembilan mereka berjalan menuju puncak..


Menanti Sahabat Artca menuju dan kembali dari Puncak Raung - eh ternyata pos ini adalah pos pondok mayit.. nahlo.. @_@ 

Duduk menghadap jurang dan lembah di samping pohon pinus dan eldelweis sambil mengdengarkan I-pod yang di pinjamkan oleh putri menyaksikan guratan awan di langit seperti kapas yang tersusun, terkadang kabut datang dari lembat menuju ke tempat gw berada setalah itu 5 menit berlalu semua kembali seperti sedia kala.. butiran – butiran embun yang berjatuhan dari ujung daun pinus yang tertiup oleh angin membasahi gw.. burung” kecil pun dengan bebas berterbangan menghampiri gw dengan kecepatan dan kelincahanya langsung menuju ketempat lain.. berputar mengelingi tenda kembali ketempat tinggi kemudian dengan cepat menuju lembah... terbang kembali bersama burung kecil lainya dan mereka saling mengejar.. tak jarang ketika lelah mereka hinggap di ranting” kecil eldelweis bahkan berani mendaki gw berjalan di tanah,, tetapi dengan sedikir gerakan saja mereka pun langsung mengepakan sayapnya bertebangan kembali...
Hehehe.. sungguh damai sekali apa yang sedang gw rasakan saat itu..

Mungkin untuk sebagian pendaki.. puncak adalah segala – galanya bagi mereka.. itu memang ga bisa di pungkirin, gw pun berangapan sama seperti mereka tapi gw lebih menikmati seperti ini... gw ga akan memaksakan melebihi dari kapasitas gw mampu... pegunungan.. lautan semua adalah tempat yang tidak akan berpindah tempat.. jadi gw ga perlu takut kapan pun gw masih bisa mengunjunginya... Pendirian seperti itu yang menyakinkan gw atas keputusan yang gw ambil.

Setelah hampir sejam gw menikmi suasana itu... tiba” saja batre I-pod habis... yaahhhh... payah... jadi sepi deh.. iseng juga... sembusan angin kencang kepakan tenda dan menghasilkan suara seperti derap kaki orang... sentak gw pun kaget mendengar itu dan langsung menuju tenda... dan mencoba untuk mencari goloknya londo.. ngeri juga coyy.. takut ada manusia primitip, jombi sama bintang buas... ntar gw di sate lagi.. hehehee....


Sahabat Artca Istirahat saat ingin menuju Puncak



Sahabat Artca menuju Puncak raung
Track Menuju Puncak - kondisi alam yang berbatu serta berdebu di haruskan bagi para pendaki untuk selalu waspada.
Sensasi adrenalin yang tak terlupakan saat berada di bibir kawah raung 
Tumpukan batu yang di susun oleh para pendaki - symbolis yang menandakan bahwa tempat ini merupakan puncak gunung raung 

Akhirnya jam 1 mereka pun datang juga... ternyata dari tempat kami membuat tenda hanya 2 jam Perjalanan menuju puncak. Kami pun akhirnya membuat makan siang setelah itu membereskan tenda... tim anak jejakpun akhirnya turun dan memberikan kami beberapa bahan logistik serta kue” untuk kami... hehhee... tengkyu brader... tak lama kami pun turun...


Turun dari Puncak dan Menuju Camp pondok mayit


Putri, Santi dan Edelweiss Flowers

Ayah dan anak - anaknya... :*

Oiya ternyata tempat di mana kami membuat tenda itu adalah pos pondok mayit... memang tidak ada penunjuk posnya tetapi ketika mereka menuju puncak mereka langsung mendapati pos Angin dimana pos tersebut ialah pos terakhir gunung raung.. dan menurut legenda kenapa tempat teresebut di namakan pos pondok mayit... pada jaman kolonial belanda.. ada orang pribumi menemukan orang keturuna belanda mati mengantungkan diri di pohon pinus besar di tempat itu, itulah cikal bakal penamaan tempat tersebut menjadi pos pondok mayit... karena terdapat mayat yang tergantung di pohon pinus... iieeeehhhggg.. seremmmm...

Acara makan - makan terakhir di pos pondok mayit

Mungkin itu kenapa semalem gw bisa mimpi buruk, salah satu dari anggota keluarga gw meniggal, mimpi itu berulang sampai 2 kali, mimpi itu ga Cuma gw aja si ari juga bermimpi salah satu anggota keluarganya  meningal.. ucup markucup juga mimpiin burung perkututnya mokad.. mmmm... maksudnya apa yak.. tau lah tempat itu memang penuh dengan misteri...

Perjalan kami lanjutkan hingga pada akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan tenda di pos pondok sumur karena hari semakin larut malam... dan setalah makan malam kami pun langsung tidur..

Perjalanan turun gunung menuju pos pondok sumur
Raung, Jumat 25 juni 2010

Ini adalah hari terakhir kami di gunung, dan menurut rencana yang telah kami sepakati bersama, kami akan langsung menuju pos pendaftaran, tepat jam 12 siang kami telah sampai di pos pondok motor... sepertinya hari ini adalah panen labu.. banyak labu yang di kumpulkan di tempat ini lalu akan di angkut ke pasar menggunakan mobil bak.. matahari tepat di atas kepala kami.. membuat kami mempercepat perjalanan.. selepas solat jumat banyak petani tebu memanen tebunya bersama – sama,, banyak sisa tebu yang tergeletak di jalanan,, dan tentunya itu tidak boleh di sia” kan.. kami pun mengambilnya, mengupas lalu memakanya hingga sampailah di pos pendaftaran..jam 2 siang.. hehehee....

Packing pagi hari di pondok sumur
Packing pagi hari di pondok sumur

Tanpa banyak mikir lagi langsung saja gw menyipakan perlatan mandi yang sebagian kami titipkan di pos pendaftaran... byuuurrrr.. byuuuurrrr... grrrr.. dingiinnnn... hehehee... setelah semua selesai mandi kamipun memesan sego liwet beseta sayur dan lauk pauknya.. mmmmm... nikmat sekali... gw mencoba untuk menelpon ke jakarta.. ternyata semuanya baik” saja.. alhamduilalh... semenjak kejadiaan mimpi yang misterius di pondok mayit, suer deh ga da lagi yang gw pikirin selain orang rumah,... setelah mengetahui keadaan orang rumah baik – baik saja gw menjadi tenang... Alhamdulillah

Hari semakin larut.. kami tetap memutuskan untuk tetap pulang.. menurut informasi kendaraan angkutan umum yang akan mengantarkan kami ke bondowoso sudah tidak ada.. kami pun di tawarkan menaiki mobil bak sampai menuju probolinggo dengan harga Rp.100.000,- yo wes mw di apain lagi,,, hajar blehhh.... tepat sesat setelah solat magrib kami pun brangkat menuju probolinggo. Jam 8 kami sudah sampai di probolinggo setelah itu kami menaiki bus langsung menuju terminal bungur asih Surabaya... dengan harga tiket Rp.30.000,- sampailah kami di terminal bungur asih surabaya jam 11 malem... hari sudah sangat larut malam.. kami pun memutuskan untuk tidur di emperan jalan samping musolah yang letaknya tidak jauh dari terminal surabaya bersama gembel – gembel surabaya... hehhee...

Bersantai di pos sumber wringin setelah turun gunung menunggu mobil bak yang akan mengantarkan kami ke probolinggo datang 

Banyak nyamuk berkeliaran membuat gw ga bisa tidur dan akhirnya gw pindah aj ke musolah dan ngobrol – ngobrol bersama bapak tua dari jam 2 sampai jam jam 4 pagi menjelang subuh.. percakapan yang menarik... hehhe.. percakapan itu pun sebenarnya ga akan terputus karena pelataran musolah yang kami duduki sedang ingin di bersihkan oleh pengurus musholah.. Hoammmmm.... ngantuk... T_T mw ga mw ga blik lagi ke emperan jalan tempat temen” tidur ...

Surabaya, Sabtu 26 juni 2010

Sebenarnya hari ini kami ingin lagnsung menuju ke solo kerumah londo.. tetapi santi punya temen di surabaya dan kita akhirnya menyempatkan silatuhrami ke rumhanya.... kami pun telah sampai di rumah temannya santi jam 8 pagi... mmm.. ada bagusnya juga sey kita mampir ke mari... perbaikan gizi coyy... apa aja yang udah di suguhkan dr tuan rumah tanpa banyak mikir lagsung hajar... hehehheee... setelah puas dan kenyang dengan makanan yang telah di sediakan. Kami pun kembali melanjutkan perjalanan menuju stasiun semut surabaya yang di antarkan oleh temannya santi itu.. hiiihihhih... asyikkknya.. tetapi sempet kempes waktu sedang mengantarkan kami.. tetapi hal tersebut tidak membut kami telat sampai statiun..

Jam 2 siang akhinya kami tiba di statiun semut.. dan alhamdulillah keretanya belum jalan.. tanpa banyak pikir lagi kami langsung membeli tiket dan berlari menuju kereta tersebut... ahhh... akhirnya kami naek kereta juga... heheh... kami tiba di station jebres jam setengah lapan malem, dan langsung menuju kerumah londo.. dari statiun jebres solo menuju universitas Sebelas Maret jalan kaki men... metallll ga tu.... hahaha


Solo, Minggu 28 Juni 2010

Rencana kali ini kami akan jalan” mengelilingi kota solo.. Horreeeeeeeeeeeeee..... jam 9 kami pun pergi meninggalkan rumah londo menuju ke kraton surakarta... tetapi sebelum menuju kraton kami menyempatkan untuk membeli tiket pulang ke jakarta untuk hari ini... tetapi setibanya kami di statiun jebres... ada hal yang membuat sebagian dari kami kaget dan bengong... kereta ekonomi yang menuju jakarta hari ini telah habis terjual... kami pun hanya bisa mangap.. sementara besok senen sebagian dari kami sudah ada yang harus bekerja, ya salah satunya gw... hahhaaa... cuapae deh..

Bersantai diRumah Londo - Solo

Seperti biasa Artca gitu loh... liburan dan waktu mainya di perpanjang coy... emang kerja aja yang bisa di perpanjang.. hahahaa.. parah dah... akhirnya mw ga mw gw harus cari akal lagi untuk alesan besok gw blm bisa masuk gawe... Tipes lagi.. Tipes lagi deh.. tumpes... fiuuhhh.. ya sudah lah lupakan saja.. besok y besok.. sekarang y nikmatin aja rame”.. kami pun melanjutkan perjalanan menuju kraton surakarta berjlan kaki.. pasar klewer dan pusat jajanan di solo... setelah puas n tentunya pegel kami pun pulang dan bersantai di kampus Universitas Sebelas Maret..
Backpaker seputar solo - Pasar Tradisional Rejosari

Backpaker seputar solo - penjualan barang loak
Backpaker seputar solo - Pasar Gede
Backpaker seputar solo, Alun - alun keraton
Backpaker seputar solo - Kraton Solo
Backpaker seputar solo - Pasar Klewer
Backpaker seputar solo
Universitas Sebelas Maret


Malam hari nya kami pun membuat acara bakar ayam plus bakar tokek... hahhaay... enak juga tokek klo di bakar... pantesan aja orang korea ama jepang demen banget mengkomsumsi tokek.. enak rasanaya... setelah kenyang makan kami pun tidur... ZzzzzzZZzz...


Solo, Senin 29 Juni 2010

Seperti rencana yang telah di siapkan dan mengulang agar tidak terjadi kesalahan lagi.. kami membeli tiket jam 7 pagi agar tiket kereta akan mengantarkan kami menuju jakarta tidak habis terjual. Fiiuuuhhh.. alhasil kami mendapatkan tiket tersebut.. dan sekitar jam 9 pagi mw ga mw gw harus menghubungi kantor dengan menyuruh putri berbohong bahwa gw blm bisa msk hari ini di karenakan sakitt... parahhh.. ah.. bodo amat lah.. yang penting gw udah ngasih kabar... sekarang waktunya kita senang” kembali hehehhehe..

Pagi hari keadaan mengantri tiket di st. Jebres - Solo
Kebetulan orang tuanya londo membuka warung makan di kapus UNS kami meluncur kesana untuk sekedar membantu.. membantu menghabiskan makaanananya.. hahay.. soto, es teh manis, gorengan coy... mantab..

Setelah pamit dengan keluargo Londo Jam 3 sore kami berbegas untuk menuju statiun jebres karena jam 5 sore kereta tersebut sudah harus menuju ke jakarta tetapi sampai jam 7 malem kereta pun blm jalan.. ternyata ada kereta yang anjlok jadi kami harus mengantri.. hufffff.. cuape deh.. tapi gpp.. yang penting kami bisa sampai jakarta dengan selamat.. hehheeee...

Demikianlah perjalanan kami menghabiskan waktu bersama... hehehe.. semoga di lain hari kami bisa menghabiskan waktu bersama lagi.. meninggalkan jejak untuk di kenang, menceritakan kembali demi menumbuhkan semangat

Terkadang memang rada bikin kesel juga jalan ma kalian…
Klo waktunya pulang ya pulang.. ini waktunya pulang malah maen.... dih waktu maenya di perpanjang... ntar ujung” alesan... ” sory pak bos saya tipes... sory pak bos saya BAB, mba nanti tolong sampei pak bos kreta saya mogok.. eerrrrgghhhh...

Tentang keberanian... berani menatap masa yang akan datang, tanpa harus Takut untuk menggantungkan asa meski gw tau langkah kecil ini mungkin akan membutuhkan waktu yang lama dan jarak yang terlalu jauh untuk menggapainya.. tapi itu semua bukan menjadi alasan untuk berdiam diri dan menerima kenyataan. karna gw yakin sekali tujuan itu yang telah menggerakan langkah kecil ini menjadi besar dan pada akhirnya berlari untuk menujunya, mendekatinya dan akhirnya memilikinya..

Remember this my Best Friends..
Venom Artca



Best Regard, 



Venom Artca

Read More..